Meskipun tingkat harga daging ayam terbilang cukup tinggi, hal itu tak mengurangi
minat masyarat mengonsumsi daging ayam di awal Bulan Puasa. Para penjual
mengaku kebanjiran permintaan hingga membuat penjualannya naik hingga
30% dibandingkan hari biasa.
Hal tersebut diungkapkan Rohim (38) salah satu penjual ayam potong di PD Pasar Jaya Mampang, Jakarta Selatan. "Dari tadi pagi, lumayan ramai yang beli, ya naik 30% dari hari biasa," ujarnya Rabu (10/7/2013). Meskipun harga daging ayam boiler masih berkisar antara Rp 35.000 per ekor untuk ukuran kecil dan Rp 45.000 per ekor untuk ukuran besar, Rohim mengaku penjualan daging ayam justru selalu terus mengalami peningkatan. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Tingginya minat beli masyarakat ini salah satu dipicu kebiasaan warga Indonesia yang lebih memilih berbuka dengan daging ayam dibandingkan jenis daging lainnya. "Tapi kalau harga ayam ini tidak turun-turun, saya takut juga. Semakin mendekati lebaran nanti (jangan-jangan) penjualan malah semakin turun," keluhnya.
Namun anehnya, ditempat pemotongan ayam yang letaknya masih didalam pasar tersebut, ternyata ayam boiler yang masih hidup dibanderol seharga Rp 27 ribu per ekor. Hal tersebut diakui oleh Gani (25) pemilik pemotongan ayam ditempat tersebut. "Kami memasok dari peternak harganya itu Rp 17 ribu per ekor, kami jual ke pedagang ya segitu," ujarnya. Tetapi Gani mengakui bila harga tersebut sebenarnya sudah mengalami kenaikan dari sebelum masuknya Bulan Puasa. "Saya biasa memasok dari wilayah Bekasi, memang belakangan lagi susah stoknya, biasanya saya pasok diatas 500 ekor, tetapi sekarang cuma 350-400 ekor," tandasnya.(Dny/Shd).
Hal tersebut diungkapkan Rohim (38) salah satu penjual ayam potong di PD Pasar Jaya Mampang, Jakarta Selatan. "Dari tadi pagi, lumayan ramai yang beli, ya naik 30% dari hari biasa," ujarnya Rabu (10/7/2013). Meskipun harga daging ayam boiler masih berkisar antara Rp 35.000 per ekor untuk ukuran kecil dan Rp 45.000 per ekor untuk ukuran besar, Rohim mengaku penjualan daging ayam justru selalu terus mengalami peningkatan. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Tingginya minat beli masyarakat ini salah satu dipicu kebiasaan warga Indonesia yang lebih memilih berbuka dengan daging ayam dibandingkan jenis daging lainnya. "Tapi kalau harga ayam ini tidak turun-turun, saya takut juga. Semakin mendekati lebaran nanti (jangan-jangan) penjualan malah semakin turun," keluhnya.
Namun anehnya, ditempat pemotongan ayam yang letaknya masih didalam pasar tersebut, ternyata ayam boiler yang masih hidup dibanderol seharga Rp 27 ribu per ekor. Hal tersebut diakui oleh Gani (25) pemilik pemotongan ayam ditempat tersebut. "Kami memasok dari peternak harganya itu Rp 17 ribu per ekor, kami jual ke pedagang ya segitu," ujarnya. Tetapi Gani mengakui bila harga tersebut sebenarnya sudah mengalami kenaikan dari sebelum masuknya Bulan Puasa. "Saya biasa memasok dari wilayah Bekasi, memang belakangan lagi susah stoknya, biasanya saya pasok diatas 500 ekor, tetapi sekarang cuma 350-400 ekor," tandasnya.(Dny/Shd).
REFERENSI :